Pemkot Makassar Kaji Skema Teknologi Konversi Sampah, Tanpa Bebani APBD

oleh -19 Dilihat
oleh

Ruang Makassar – Pemerintah Kota Makassar terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang. Penumpukan sampah yang telah bertahun-tahun menjadi masalah serius ini memicu kekhawatiran warga terkait potensi pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit.

Salah satu langkah strategis yang ditempuh Pemkot Makassar adalah membuka ruang kolaborasi dengan sektor swasta, khususnya perusahaan yang memiliki keahlian dalam pengolahan limbah modern. Hal ini dibahas secara intensif saat Wali Kota Makassar menerima kunjungan jajaran manajemen PT Samtara Energy, perusahaan asal Jakarta yang bergerak di bidang energi dan pengelolaan limbah, di Balai Kota Makassar, Kamis (30/10/2025) sore.

Pertemuan ini menjadi ajang diskusi mengenai peluang kerja sama dalam penanganan sampah secara berkelanjutan, khususnya pengolahan sampah eksisting di TPA Tamangapa. Sampah yang menumpuk selama bertahun-tahun di lokasi tersebut dinilai sebagai tantangan besar karena volumenya yang terus bertambah dan area penampungan yang semakin terbatas.

General Manager PT Samtara Energy, Bobby, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Makassar yang terbuka terhadap inovasi dalam pengelolaan sampah. “Kami berdiskusi bagaimana caranya bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan sampah di TPA. Kami datang menawarkan solusi pengolahan yang berfokus pada penyelesaian tumpukan sampah yang sudah ada,” ujar Bobby.

Bobby menjelaskan bahwa teknologi yang ditawarkan berbeda dari konsep Waste to Energy (WTE) konvensional yang biasanya hanya menangani sampah baru. Teknologi PT Samtara Energy justru berorientasi pada penanganan sampah lama atau sampah eksisting yang menumpuk dan berpotensi mencemari lingkungan. “Kalau WTE berbicara tentang sampah yang akan datang, teknologi kami menyelesaikan sampah yang sudah ada. Karena tumpukan inilah yang menjadi sumber pencemaran dan semakin lama menghabiskan lahan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bobby menegaskan bahwa skema kerja sama yang diajukan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar. Seluruh investasi pengolahan sampah akan ditanggung oleh pihak perusahaan, sementara Pemkot hanya diminta memberikan dukungan berupa penyediaan lahan dan akses pasar bagi hasil olahan. “Kami tidak memungut tipping fee dari APBD. Kami hanya berharap adanya dukungan pemerintah, khususnya dalam penyediaan lahan dan pembukaan pasar bagi hasil olahan kami,” tutur Bobby.

Teknologi yang digunakan PT Samtara Energy mampu mengubah sampah menjadi crude oil (minyak mentah sintetis), serta menghasilkan berbagai produk turunan lain seperti Refuse Derived Fuel (RDF), pelet plastik, dan kompos. Crude oil yang dihasilkan sudah memiliki pasar yang jelas, salah satunya Pertamina, sementara produk turunan lainnya dapat dikembangkan lebih lanjut di Makassar. “Semakin besar pasarnya, semakin cepat sampah di TPA bisa habis,” ujarnya.

Sebagai ilustrasi, Bobby mencontohkan proyek serupa yang telah dijalankan di Malaysia. Dengan kapasitas pengolahan 300 ton per hari, sekitar 30 persen dari total sampah berhasil dikonversi menjadi minyak siap pakai melalui proses distilasi. “Dari 300 ton itu, sekitar 90 ton bisa diolah menjadi minyak, sisanya dapat diubah menjadi RDF, pelet, dan kompos,” jelasnya.

Bobby menambahkan, PT Samtara Energy memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan proyek pengolahan sampah di berbagai daerah, termasuk menjadi pemenang tender proyek WTE di Kota Tangerang yang telah berjalan hampir delapan tahun. “Selama tujuh hingga delapan tahun ini kami mengembangkan sistem pengolahan TPA, sekaligus melakukan inovasi teknologi agar mampu menjawab berbagai kebutuhan kota,” kata Bobby.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut positif peluang kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan sektor swasta menjadi salah satu strategi penting untuk menuntaskan permasalahan sampah di kota metropolitan seperti Makassar. “Kita perlu sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Inovasi teknologi seperti yang ditawarkan PT Samtara Energy bisa menjadi solusi nyata,” ujarnya.

Dengan kerja sama ini, diharapkan tumpukan sampah di TPA Tamangapa dapat segera berkurang secara signifikan, sekaligus mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi melalui pemanfaatan sampah menjadi energi dan produk turunan lainnya.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.